Universitas Airlangga

Kamis, 07 September 2017

Penyakit Jantung

Kreativitas mahasiswa Universitas Airlangga terus deras mengalir. Kali ini, lima mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST) dengan kreatif dan inovatifnya berhasil menciptakan sebuah alat yang dapat untuk memonitoring electrokardiograf dan viskositas darah dan dapat mengklasifikasikan penyakit jantung bawaan. Alat yang diberi nama STEVITY (Smart Telemonitoring and Blood Viscosity) ini diharapkan bisa membantu untuk memonitoring penyakit jantung bawaan (PJB).
Setelah melewati dua kali pengujian dan seleksi, yaitu seleksi proposal sehingga memperoleh pendanaan dari Dikti, serta seleksi dalam monitoring dan evaluasi (Monev) Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), hasil kreativitas mahasiswa FST UNAIR itu berhasil lolos ke babak final Pekan Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional (PIMNAS) ke-30 tahun 2017. PIMNAS kali ini akan digelar di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, 23-28 Agustus 2017.

Kelima mahasiswa kreatif tersebut adalah Titania, Astryd, Ichrom Septa, Aji Sapta (keempatnya dari S1-Teknobiomedik) serta Kretawiweka (S1-Sistem Informasi). Hasil kreasinya itu kemudian dituangkan dalam proposal Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC). Kini mereka menyatakan siap maju mempresentasikan ciptaannya di ajang kreativitas mahasiswa Indonesia tingkat nasional.

”Kami memperoleh ide untuk membuat STEVITY ini dilatarbelakangi dari 220 juta penduduk Indonesia, bahwa dari bayi yang lahir mencapai 6.600.000 dan 48.800 diantaranya penyandang PJB,” kata Titania, Ketua Tim PKM-KC ini mengutip data dari Indonesian Heart Association, 2011.
Selain itu, lanjut Titania, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga menyebutkan bahwa sering kali PJB tidak memberikan gejala yang khas, sehingga diperlukan pemantauan yang cermat untuk mendeteksi PJB, karena itu dibutuhkan monitoring hingga anak penderita PJB tumbuh menjadi dewasa.

Dijelaskan oleh Titania, bahwa alat ini merupakan inovasi pertama yang mengintegrasikan pengukuran viskositas darah secara non-invasive dan electrokardiograf untuk monitoring dan klasifikasi penyakit jantung bawaan.

”STEVITY ini cukup user friendly bagi tenaga medis, jadi dapat mengidentifikasi bayi yang terkena penyakit jantung bawaan, sejak dari dini dan segera dapat ditangani,” tambah Titania.
Selain itu, STEVITY akan menampilkan data dan monitoring pada stevity.com secara real time. Disamping itu, STEVITY juga dirancang dengan slot baterai dan dikemas dalam package, sehingga alat ini menjadi portable, artinya dapat digunakan kapan pun dan dimana pun.

”Kedepannya kami berharap STEVITY ini dapat membantu mengurangi angka kematian akibat penyakit jantung dan dapat membantu menyediakan fasilitas-fasilitas kesehatan di daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal),” ujar Titania, mahasiswa S-1 Teknobiomedik ini menyimpulkan hasil penelitian dan pengembangan STEVITY.




Daftar Fakultas di Universitas Airlangga :
  1. Fakultas Kedokteran
  2. Fakultas Kedokteran Gigi
  3. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
  4. Fakultas Hukum
  5. Fakultas Psikologi
  6. Fakultas Farmasi
  7. Fakultas Ilmu Budaya
  8. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
  9. Fakultas Kesehatan Masyarakat
  10. Fakultas Sains dan Teknologi
  11. Fakultas Perikanan dan Kelautan
  12. Fakultas Kedokteran Hewan
  13. Fakultas Keperawatan
  14. Fakultas Vokasi
  15. Sekolah Pasca Sarjana
Cari juga bahan risetmu di sini

Khasiat Madu

Lima orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga dalam inovatif penelitiannya berhasil menemukan khasiat madu lebah Apis Dorsata dari Sumbawa dapat meningkatkan fertilitas (kesuburan) telur burung Kacer Hitam (Copshycus saularis) pada dosis madu 15% sebesar 3 kali lipat. Selain itu juga dapat meningkatkan mating behaviour burung tersebut, tetapi tidak dapat menambah jumlah telurnya.

Kelima mahasiswa FKH UNAIR yang kreatif tersebut adalah Abdullah Hasib (FKH 2013) sebagai ketua tim, dengan anggota Risaldi Muhammad (FKH 2014), Talita Yuanda Reksa (FKH 2014), dan Alvina Ulimaz A (FKH 2015).

Dibawah bimbingan dosennya, Dr. Erma Safitri, drh., M.S., hasil penelitian tersebut disusun dalam proposal Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian Eksakta (PKM-PE). Setelah lolos penilaian dan memperoleh pendanaan, kini proposal tersebut berhasil lolos ke babak final Pekan Ilmiah Mahasiswa Tingkat nasional (PIMNAS) Ke-30 tahun 2017 yang diselenggarakan Kemenristekdikti, di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Sulawesi Selatan, 23-28 Agustus 2017.

”Kami melakukan penelitian ini sebagai upaya mencari solusi lain yang dapat digunakan alternatif upaya peningkatan populasi burung Kacer Hitam dengan menggunakan madu lebah Apis dorsata,” kata Abdullah Hasib.

Latar belakang dilakukannya penelitian, kata Abdullah, antara lain bahwa burung berkicau di Indonesia merupakan peliharaan yang paling populer di kalangan masyarakat. Dengan maraknya hobi memelihara burung berkicau, diikuti hadirnya berbagai kontes burung, secara ekonomis mendorong permintaan burung di pasaran juga meningkat.

Apalagi, selama ini belum ada regulasi dalam lomba untuk menggunakan burung hasil penangkaran, sehingga membuat populasi burung di alam bebas menjadi semakin menurun. Kondisi tersebut diperparah lagi dengan adanya eksploitasi habitat satwa di hutan serta minimnya kesadaran pada konservasi, sehingga dapat menyebabkan tingginya risiko kepunahan burung berkicau di Indonesia.
”Salah satu upaya peningkatan populasi tersebut dapat dilakukan melalui optimalisasi kualitas reproduksi,” kata Abdullah.

Seperti diketahui, birahi burung itu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah manajemen pakan. Sedangkan manajemen pakan di penangkaran, seringkali tidak memenuhi kebutuhan fisiologi bagi burung. Disisi lain, status lingkungan dengan polusi udara di penangkaran juga bisa memapar pada burung, sehingga menyebabkan kemunduran reproduksi.

khasiat madu
ANAKAN burung kacer hitam dari hasil peningkatan fertilitas dengan madu Apis dorsata. (Foto: Dok PKM-PE)
Berdasarkan hasil penelitian, hal tersebut dapat diantisipasi dengan memberikan konsumsi pada bahan pakan yang mengandung antioksidan. Sedangkan bahan yang memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi adalah madu. Sebab pada madu diketahui memiliki 150 senyawa polifenol yang terdiri dari asam fenol, flavonoid, flavonol, cetachins dan cinnamic acid.

Flavonoid yang paling kuat sebagai antioksidan adalah flavon dan cetachin. Sedangkan kandungan cethacin yang paling tinggi terkonfirmasi terdapat dalam madu hutan yang dihasilkan oleh Apis dorsata. Sedangkan di Indonesia sendiri produksi madu hutan Apis dorsata itu bisa mencapai 70%.
Dari hasil penelitian itulah disimpulkan bahwa madu lebah hutan tropis Sumbawa Apis dorsata berkhasiat dapat meningkatkan fertilitas telur burung Kacer Hitam (Copshycus saularis) pada dosis madu 15% sebesar tiga kali lipat. Selain itu juga dapat meningkatkan mating behaviour burung yang sama. Sayangnya, tidak sekalian dapat menambah jumlah telur yang dihasilkan burung Kacer Hitam (Copshycus saularis) itu.



Daftar Fakultas di Universitas Airlangga :
  1. Fakultas Kedokteran
  2. Fakultas Kedokteran Gigi
  3. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
  4. Fakultas Hukum
  5. Fakultas Psikologi
  6. Fakultas Farmasi
  7. Fakultas Ilmu Budaya
  8. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
  9. Fakultas Kesehatan Masyarakat
  10. Fakultas Sains dan Teknologi
  11. Fakultas Perikanan dan Kelautan
  12. Fakultas Kedokteran Hewan
  13. Fakultas Keperawatan
  14. Fakultas Vokasi
  15. Sekolah Pasca Sarjana
Cari juga bahan risetmu di sini